Rabu, 04 Oktober 2017

Pengantar Basis Data (Tugas 2)



DBMS (Database Management System)
1.   Masalah pada Sistem Berkas
-          Adanya Ketergantungan antara program dan data
-          Duplikasi Data
-          Data kurang terstruktur
-          Biaya pemeliharaan tinggi
-          Sulit/Lama untuk dikembangkan
-          Sulit untuk berbagi data

2.   Ketergantungan Program dan Data
-          Setiap program aplikasi harus memiliki data sendiri – memungkinkan duplikasi data
-          Setiap program aplikasi harus memiliki fasilitas pengolahan metadata (implisit maupun eksplisit) untuk setiap file yang digunakan
-          Setiap program aplikasi harus memiliki fungsi untuk membaca,menulis,mengubah,dan menghapus data
-          Tidak ada koordinasi data yang sama antar aplikasi
-          Sulit membakukan format – format file


3.   Solusi Pendekatan Basis Data
-          Pusat  repositori data dibagi seluruh organisasi
-          Data dikelola oleh suatu sistem pengendali
-          Data disimpan dalam format yang baku dan mudah dimengerti



4.   Self- describing Nature
-          Merupakan kebalikan dari unstructured data
-          Metadata mendeskripsikan struktur dari basis data
-          Pada sistem berkas, defisini merupakan bagian dari program aplikasi

5.   Insulation Between Program dan Data
-          Peruahan terhadap struktur data umumnya tidak perlu merubah program
-          Disebut juga independensi program dan data
-          DBMS menyendiakan representasi konseptual
-          Pengguna / programmer tidak perlu mengetahui bagiaman DBMS menyimpan data secara fisik pada disk / file
-          Metadata disimpan pada DBMS, bukan pada program, sehingga program tidak berurusan dengan format data


6.   Multiple Views
-          Disesuaikan dengan kebutuhan pengguna

7.   Sharing and Multiuser
-          DBMS menyediakan concurrency control untuk menjamin kebenaran ketika ada beberapa user mengupdate data yang sama


8.   Keuntungan Pendekatan Basis Data

-          Controlling redundancy (Pengedalian Redudansi)
Redundansi terjadi jika banyak data disimpan dua kali dalam tabel untuk setiap kelompok pengguna.
-          Restricting unauthorized access (Membatasi askes yang tidak sah)
Ketika banyak pengguna berbagi basis data, ada beberapa pengguna yang tidak diberi hak /otorisasi untuk mengakses semua informasi dari basis data.
-          Provides persistent storage for data structures (Menyediakan penyimpanan persisten untuk struktur data)
Ini yang mengawali sistem basis data berorientasi objek. Misal tipe record dalam pascal atau definisi kelas di C++. Nilai dari variable program dihilangkan setiap program selesai, kecuali pemrogram menyimpannya secara permanen dalam file, yang biasanya dikonversi ke format yang sesuai.
-          Permits inferencing (izin inferensia)
Sistem basis data deduktif memiliki kemampuan mendefinisikan rule deduksi untuk mendapatkan informasi baru.
-          Multiple user interfaces(Beberapa pengguna antar muka)
Karena banyak tipe pengguna dengan level pengetahuan teknik yang bermacam - macam dalam menggunakan basis data, DBMS perlu menyediakan antarmuka pengguna yang bermacam – macam.
-          Represents complex relations amongst data (Mewakili hubungan yang kompleks antara data)
Basis data terdiri dari bermacam - macam data yang saling berhubungan. DBMS memiliki kemampuan untuk mewakili bermacam2 hubungan yang kompleks diantara data.
-          Enforcing intergrity constraints (Kendala Intergritas)
DBMS memiliki kemampuan untuk membuat suatu integrity constraint. Tipe yang paling sederhana dari integrity contraint adalah menspesifikasikan tipe data untuk setiap item data. Misal item data untuk program studi yang boleh disimpan adalah character 1 hingga 5, nilai ‘nama’ harus char dan tidak lebih dari 30 karakter.
-          Provides backup and recovery (Menyediakan backup dan recovery)
Backup dan recovery merupakan fasilitas yang harus disediakan DBMS. Misal jika sistem komputer gagal saat sedang mengupdate program, sub sistem recovery bertanggungjawab untuk memperbaiki atau memastikan basis data direstore ke keadaan sebelum program dieksekusi kembali.


9.   Implikasi Lebih Jauh dari Pendekatan Basis Data
·         Memungkinkan permberlakuan standar
-   Standar mencakup nama item, data, format, tampilan, struktur laporan, metadata, dll
-   Sangat krusial untuk organisasi yang besar
·         Mengurangi  waktu pengembangan
-  Waktu untuk mengembangkan aplikasi baru menjadi lebih singkat
·         Fleksibel untuk mengubah struktur data
-   Ketika mendapatkan requirement baru



10.   Pengguna Basis Data
·   Akotor ‘di depan layar’
-  Database administrator
-  Database designer
-  End Users
-       Casual end user
-       Naverparametic user
-       Sophisticaled user
-       Stand-alone user
-  Software engineers
-       Software analyst
-       Application programmer

·   Akotor  ‘dibelakang layar’
-          DMBS system designers and implementers
-          Tools developers
-          Operators and Maintenance Personnels

11.   Kapan Perlu Menggunakan Basis Data ?
-    Data beruapa data ‘bisnis’ jumlahnya besar dan perlu di – update
-    Banyak bagian data – data yang homogeny
-    Data releven untuk jangka waktu yang cukup lama
-    Data yang digunakan secara simultan oleh banyak pengguna


12.   Kapan Kita Tidak Perlu Basis Data ?
-    Jika basis data dan aplikasi sangat sederhana, terdefinisi dengan baik, tidak akan berubah
-    Adanya kebutuhan real time tertentu yang rigid, yang tida dapat dipenuhi karena DBMS overhead
-    Akses bersama ke suatu data tidak diperlukan

13.   Kapan Basis Data Tidak Dapat Digunakan ?
-   Jika sistem basis data tidak dapat menangani kompleksitas data kare na keterbatasan pemodelan
-   Jika pengguna perlu operasi khusus yang tidak dapat dipenuhi oleh DBMS



 

 


    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar